![]() | ||
Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai |
![]() | |
Aktifitas Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Di TPI Lappa |
Penanganan ikan di atas kapal harus baik dan benar
agar di peroleh hasil yang semaksimal mungkin. Keberhasilan penanganan ikan di
atas kapal dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya alat
penanganan, media pendingin, teknik penanganan, dan keterampilan pekerja.
Pemakaian alat-alat penanganan yang lengkap dan baik dalam
arti dapat memperkecil kerusakan fisik, kimia, mikrobiologi dan biokimia akan
memberikan hasil yang maksimal. Media pendingin yang memberikan hasil yang baik
adalah media pendingin yang dapat memperlambat proses biokimia dan pertumbuhan
mikroba dalam daging ikan.
Palka
Palka adalah suatu ruangan yang terdapat dalam kapal
untuk menyimpan ikan hasil tangkapan selama beroperasi. Ukuran palka
disesuaikan dengan kemampuan kapal beroperasi dan menangkap ikan.
Berdasarkan kelayakan usaha, keuntungan yang besar
dari suatu operasi penangkapan adalah suatu hal yang sangat diharapkan oleh
semua nelayan. Keuntungan yang besar ini dapat diperoleh tidak hanya dengan
memperbanyak hasil tangkapan, tetapi juga dengan memaksimalkan usaha mempertahankan
tingkat kesegaran ikan tersebut sampai dijual. Hal ini dimaksudkan agar
diperoleh harga jual yang tinggi per satuan berat ikan.
Persyaratan palka di bagi menjadi 4 bagian :
- Persyaratan teknis, yang harus dipenuhi oleh palka adalah mampu meminimalkan pengaruh panas yang masuk ke dalam palka. Panas yang masuk ke dalam palka akan memperbesar beban pendinginan. Akibatnya, penurunan suhu tubuh ikan menjadi lebih lama dan usaha menstabilkan suhu ruang penyimpanan juga menjadi terganggu karena adanya fluktuasi.
- Persyaratan ekonomis, ukuran ruang palka jangan terlalu luas, tetapi juga jangan terlalu sempit. Luas palka harus disesuaikan dengan kemampuan kapal dalam beroperasi dan menangkap ikan. Ruang yang terlalu luas dan tidak sesuai dengan hasil tangkapan yang diperoleh akan menyebabkan banyak ruang yang kosong tidak terisi. Semakin luas ruang palka maka panas yang harus juga semakin besar sehingga media pendingin yang diperlukan lebih banyak. Dengan demikian, biaya pendinginan menjadi lebih besar.
- Persyaratan sanitasi dan higienis, palka ikan harus memiliki sistem sanitasi dan higienis yang baik. Maksudnya, palka dapat dengan mudah dibersihkan, baik sebelum, maupun sesudah penyimpanan ikan dilakukan. Palka yang kotor dapat menjadi sumber bersarangnya bakteri dan mikroorganisme lain. Sementara ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah terkontaminasi, terutama oleh bakteri. Oleh karena itu, permukaan palka yang mungkin bersinggungan langsung dengan ikan harus dibuat dari bahan-bahan yang kedap air, mudah dibersihkan, dan mempunyai permukaan yang halus.
- Persyaratan biologis, palka harus dibuat dengan drainase yang baik untuk mengeluarkan air lelehan es, lendir, dan darah yang mungkin yang terkumpul di dasar palka. Selama penyimpanan dalam palka, es yang digunakan dalam penanganan ikan akan mencair dan air lelehan ini akan melarutkan kotoran-kotoran dan darah ikan. Air lelehan tersebut, jika tidak dikeluarkan, akan menggenangi dasar palka dan menjadi sumber pencemaran yang serius karena dalam air tersebut banyak mengandung bakteri.
Palka yang paling digunakan pada kapal alat tangkap purse
seine adalah palka yang diisolasi. Pemakaian palka yang diisolasi ini
dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin penggunaan es. Dengan menghemat
penggunaaan es maka di peroleh beberapa keuntungan antara lain :
- Pengurangan beban pengangkutan kapal ke tempat penangkapan.
- Pemanfatan banyak ruang untuk keperluan lain.
- Pengurangan biaya pendinginan.
- Proses penanganan ikan di atas kapal
- Saat pengangkutan ikan dari jaring
Hal terpenting yang perlu di perhatikan dalam
pengangkutan ikan dari jaring adalah harus dilakukan secara hati-hati. Ikan
yang ditangkap dengan jaring harus cepat-cepat diangkat ke atas dek kapal agar
mendapatkan perlakuan atau penanganan selanjutnya. Keterlambatan pengangkatan
ke atas dek akan mempercepat proses pembusukan. Proses biokimia yang terjadi
dalam daging ikan berkolerasi positif dengan suhu pada batas-batas tertentu.
Artinya, semakin tinggi suhu tubuh ikan maka proses atau reaksi biokimia
semakin cepat berlangsung dan dengan demikian ikan akan lebih cepat busuk. Pada
penanganan ikan segar yang harus diingat adalah tingkat kesegaran ikan tidak
dapat ditingkatkan, tetapi hanya dapat dipertahankan saja.
- Pendinginan
Pada prinsipnya pendinginan adalah mendinginkan ikan
secepat mungkin ke suhu serendah mungkin, tetapi tidak sampai menjadi beku.
Pada umumnya, pendinginan tidak dapat mencegah pembusukan secara total, tetapi
semakin dingin suhu ikan, semakin besar penurunan aktivitas bakteri dan enzim.
Dengan demikian melalui pendinginan proses bakteriologi dan biokimia pada ikan
hanya tertunda, tidak dihentikan. Cara yang paling mudah dalam pengawetkan ikan
dengan pendinginan adalah menggunakan es sebagai bahan pengawet, baik untuk
pengawetan di atas kapal maupun setelah di daratkan, yaitu ketika di tempat
pelelangan, selama distribusi dan ketika dipasarkan. Yang pertama perlu
diperhatikan di dalam penyimpanan dingin ikan dengan menggunakan es adalah
berapa jumlah es yang tepat digunakan. Es diperlukan untuk menurunkan suhu
ikan, wadah dan udara sampai mendekati atau sama dengan suhu ikan dan kemudian
mempertahankan pada suhu serendah mungkin, biasanya 0 derajat Celcius.
Perbandingan es dan ikan yang ideal untuk penyimpanan dingin dengan es adalah 1
: 1.
Proses penyimpanan hasil tangkap dilakukan setelah
tahap penanganan ikan di atas kapal. Hal yang perlu dicermati di dalam
pengawetan ikan dengan es adalah wadah yang digunakan untuk penyimpanan harus
mampu mempertahankan es selama mungkin agar tidak mencair. Wadah peng-es-an
yang ideal harus mampu mempertahankan suhu tetap dingin, kuat, tahan lama,
kedap air, dan mudah dibersihkan.
Dasar-dasar penyimpanan yang baik :
a. Segera dinginkan dan diberi es yang cukup.
b. Ikan harus berkontak dengan es, bukan dengan
lainnya.
c. Air lelehan es mendinginkan dan menyegarkan ikan,
sambil menghayutkan lendir, darah dan kotoran.
d. Pengusahaan suhu yang cukup rendah sekitar tumpukan
ikan es.
e. Pemerliharaan kebersihan Segala peralatan,
papan-papan, dan rak dalam palka harus bersih sebelum ikan disusun. Sisa-sisa
es dari perjalanan sebelumnya harus dibuang habis.
f. Perlakuan dalam palka Perlakuan yang utama adalah
bahwa setibanya ikan dalam palka, harus cepat-cepat didinginkan dan suhu
dipelihara pada 0°C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar